Hamil dalam tugas lalu melahirkan anak adalah resiko prajurit wanita Inggris yang dikirim tugas ke Afganistan. Selain lokasi penugasan yang gersang di tengah gurun pasir yang tandus dan panas, prajurit wanita Inggris harus kuat fisiknya dan dalam kondisi sehat tidak hamil. Namun dalam penugasan ternyata ada prajurit wanita yang hamil lalu melahirkan di tempat tugas.

Itulah yang dialami prajurit wanita Inggris yang tidak diketahui jati dirinya, melahirkan bayi laki-laki. Bayi lelaki itu lahir di Camp Bastion, sebuah kamp di tengah padang pasir yang luas di Provinsi Helmand, Afganistan selatan. Kamp ini juga ditempati Pangeran Harry dari Inggris yang pernah bertugas di negeri itu.

Perdana Menteri Inggris David Cameron berbicara dengan sejumlah tentara perempuan, di Afghanistan. Ini adalah kasus yang tidak biasa, yang memancing debat apakah perlu pemeriksaan medis sebelum mengirimkan tentara perempuan ke garis depan. Dalam beberapa kasus tentara yang hamil tidak memperlihatkan perut buncit, dan tetap mensturasi selama kehamilan. (Sumber: Istimewa)

Wanita prajurit Inggris itu sebelumnya berkonsultasi dengan tim medis karena meras sakit di perut. Dia bertugas sebagai anggota pasukan artileri Inggris. Setelah berkonsultasi dengan tim medis, ia melahirkan bayi laki-laki. Kejadian ini baru pertama kali terjadi pada prajurit wanita Inggris yang melahirkan bayi dalam tugas.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Inggris, Kamis ( 20/9 ) kepada Reuters, si ibu yang tentara Inggris itu rupanya tidak menyadari bahwa dirinya hamil saat ia akan berangkat dalam tugas ke Afganistan. Akhirnya Maret lalu, bayi lelaki itu lahir di Camp Bastion, sebuah kamp di tengah padang pasir. Tidak dijelaskan kenapa Inggris bisa meloloskan prajurit wanita hamil bisa berangkat ke medan tugas di negara yang sedang dilanda konflik peperangan.

Yang jelas kata dokter yang merawatnya, prajurit wanita itu dalam kondisi sehat, juga bayinya. Inggris telah mengirimkan pulang sekitar 60 tentara wanita keluar dari Afganistan karena ketahuan hamil dalam tugas. Bagaimana pun merawat ibu dan bayinya setelah melahirkan, sama pentingnya seperti merawat senjata tempur yang dipakai dalam tugas.

Militer Inggris punya peraturan perempuan tentara hamil dilarang bertugas di garis depan. Yang ironis, tentara itu tidak sadar selama ini dia hamil. Saat ini tentara perempuan itu dan bayinya dalam keadaan tenang serta menunggu kelompok dokter spesialis dari rumah sakit di Oxford, Inggris tenggara, sebelum diterbangkan pulang ke Inggris.
( Reuters ).