Jika berkesempatan jalan-jalan ke Eropa – tentu setelah pandemi usai – jangan kaget apabila Anda nanti mendapat suguhan ulat bambu di meja hidangan. Pada Rabu ( 13/1/2020 ), Badan Keamanan Pangan Eropa ( EFSA ) menyatakan ulat bambu diterima sebagai makanan manusia. Keputusan bakal memberi jalan diperbolehkannya menggunakan ulat bambu – secara utuh atau sudah dikeringkan – sebagai bagian dari menu kari atau dalam resep-resep masakan lain, serta sebagai bahan tepung untuk biskuit, pasta, dan roti.
Ermolaos Ververis, pakar makanan di EFSA, menyebut ulat bambu kaya dengan protein, lemak, dan serat. Ia memperkirakan ulat bambu sebagai serangga pertama yang akan mengisi hidangan jamuan di Eropa. ” Ada kepentingan besar di komunitas ilmuwan dan juga industri makanan pada serangga yang bisa dimakan, ” ujar Ververis.

Mealworms sudah tersedia untuk konsumsi manusia di restoran Roma, Eropa sebagai makanan kaya akan protein, lemak, dan serat. Belatung kuning dimasak utuh dan dikeringkan menjadi bubuk kari dan resep lainnya sebagai tepung untuk membuat biskuit, pasta, dan roti.

Kue ulat bambu juga tersedia dan dijual di supermarket Korea Selatan.
Sebagian warga di beberapa negara, termasuk di sebagian Afrika, Australia, dan Selandia Baru, sudah terbiasa menikmati hidangan serangga, burger jangkrik, dan sajian makanan lain berbasis cacing di bar. Mau mencicipi?
Tak perlu jauh-jauh ke Eropa, semuanya sudah ada di Tanah Air.
AP/ Reuters / SAM
Tinggalkan Balasan