Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina memublikasikan hasil penemuan obat baru untuk degenerasi makular dalam Journal of Clinical Investigation, 9 September 2013. Pada penelitian terhadap mencit, jenis obat penghambat MDM2 yang mereka temukan menunjukkan hasil sangat efektif mengatasi ketidaknormalan pembuluh darah yang menyebabkan kebutaan itu.

” Kami berharap penghambat MDM2 mampu mengurangi beban pengobatan pasien  degenerasi makular, ” kata peneliti senior Sai Chavala yang juga Direktur Laboratoriom Rehabilitasi Retina serta asisten profesor Oftalmologi, Biologi, dan Fisiologi Sel Universitas North Carolina, kepada Science Daily, Jumat ( 13.9 ). Saat ini, pengobatan degenerasi makular dilakukan dengan menyuntikkan antibodi, anti-VEGF, ke mata.

Merawat kesehatan mata  tak kalah pentingnya dengan merawat organ tubuh lainnya.

Merawat kesehatan mata tak kalah pentingnya dengan merawat organ tubuh lainnya.

Untuk itu pasien harus pergi ke dokter setiap 4 – 8 minggu. Anti – VEGF bekerja mengatasi faktor pertumbuhan yang menyebabkan bocornya pembuluh darah. Adapun penghambat MDM2 mengaktifkan protein p53 yang mempercepat kematian sel pada pembuluh darah abnormal.

Science Daily / ATK.