Para pengelola akun Twitter Angkatan Udara Amerika Serikat akhirnya memahami arti frasa hati-hati di internet. Markas besar Angkatan Udara AS harus meminta maaf, Kamis ( 17/5/2018 ) karena, cuitan tentang Taliban. Pengelola akun AU sepertinya terkena demam Yanny atau Laurel yang melanda netizen di banyak negara.

Angkatan Udara AS telah menerima kritik setelah melakukan serangan udara terhadap Taliban dengan sebuah lelucon atau meme Twitter di internet.
Cuitan di twitter sudah dihapus yang membahas diskusi online tentang apakah “Yanny” atau “Laurel” dapat didengar pada file audio viral.

” Pasukan Taliban di kota Farah, Afghanistan, lebih memilih mendengar Yanny atau Laurel daripada suara #BRRRT yang memekakkan dari A10 kami, ” demikian cuitan di akun AU AS. #BRRRT di ciutan itu adalah suara tembakan dari senapan mesin di jet tempur AS. Cuitan itu memang segera dihapus.

Akan tetapi, sejumlah orang telanjur menyalin cuitan itu dan bereaksi keras atas cuitan tersebut yang diunggah beberapa hari selepas pertempuran sengit di Farah. AU membuat pernyataan pengganti atas cuitan itu. ” Kami memohon maaf atas cuitan terakhir terkait A10. Cuitan itu dibuat dengan selera rendah dan kami melakukan penyelidikan internal. Cuitan itu sudah dihapus, ” Kata AU.

Reuters / RAZ.