Setiap tahun, pada pekan ketiga Agustus, ribuan umat Katolik Bolivia berkumpul di luar kota La Paz untuk memecahkan batu dengan doa dan harapan nasib mereka akan berubah. Ritual ini mereka namakan karunia Perawan dari Urkupina. Ritual ini bermula dari legenda yang beredar di masyarakat Bolivia tentang seorang gadis yang mendapat perintah dari Bunda Maria untuk memecahkan batu dari sebuah sungai yang mengering.

Setiap tahun, tepatnya pada minggu ketiga bulan Agustus ribuan umat Bolivian Catholic akan berkumpul di pinggir ibu kota La Paz. Mereka berkumpul untuk mencoba peruntungannya dengan memecah batu. Adapun ritual tahunan tersebut rutin dilakukan seperlu meminta doa restu dari Virgin of Urkupina.

Setiap tahun, tepatnya pada minggu ketiga bulan Agustus ribuan umat Katolik Bolivia Bolivian berkumpul di pinggir ibu kota La Paz. Mereka berkumpul untuk mencoba peruntungannya dengan memecah batu. Adapun ritual tahunan tersebut rutin dilakukan meminta doa restu dari gadis perawan Urkupina agar mendapat mukjizat.

Gadis lalu mendapat mukjizat, batu tersebut berubah menjadi logam perak begitu dia mencapai rumah. Selasa lalu, ritual itu berlanjut  dengan berkumpulnya ribuan umat Katolik di sebuah sungai dekat La Paz. ” Anda dapat memohon apa pun dengan memecahkan batu-batu ini, rumah, kesejahteraan, apa pun, ” ujar Ricardo Tarqui yang mengaku pernah memecahkan batu dengan dua kali pukulan palu dan tak lama kemudian mampu membeli rumah serta kendaraan.

Bolivia, negara berpenduduk 11,5 juta jiwa, sebagian besar adalah pemeluk Katolik yang berakar kuat dengan suku-suku tradisional. Ritual unik memecah batu ini  merupakan gabungan kepercayaan Katolik dengan budaya lokal.

Reuters / JOY.