Kekrisuhan terjadi ketika komisi parlemen Inggris menggelar sidang kasus penyadapan telepon Murdoch. Sidang tersebut dihadiri oleh CEO News Corp, Rupert Murdoch dan anak lakinya, James Murdoch serta mantan direktur eksekutif news internasional, Rebekah Brooks yang baru saja dibebaskan bersyarat, Selasa ( 20/7 ). Dalam sidang di komisi parlemen Inggris, James Murdoch mengawali penjelasannya dengan meminta maaf kepada anggota parlemen dan berjanji akan bekerjasama dalam investigasi.

Dalam penjelasannya, James Murdoch menyangkal pihaknya telah memberikan uang tutup mulut kepada para korban dalam kasus penyadapan. Sama halnya dengan ayahnya, Robert Murdoch dalam sidang interpelasi itu, juga meminta maaf dan berjanji akan bekerjasama dalam penyelidikan. Selama jalannya persidangan, baik James maupun Robert tidak menjawab semua pertanyaan dengan tegas.

Bahkan mereka dengan sengaja tidak menjawab sejumlah pertanyaan karena khawatir akan mempengaruhi investigasi polisi. Ayah dan anak penguasa media besar itu menyatakan mereka bukanlah pihak yang seharusnya bertanggungjawab atas kasus penyadapan telepon. Di tengah kesaksian Rupert Murdoch, sempat terjadi kekrisuhan, karena tiba-tiba ada seorang pengunjung sidang yang menyerang Murdoch.

Seorang komedian, Jonnie Marbels, berhasil menumpahkan busa cukur ke wajah Murdoch ketika sidang baru saja berlangsung dua jam, Rabu, 20 Juli 2011. Aksi nekat Marbels tak diduga sama sekali. Saksi mata mengatakan pemuda 26 tahun itu bergegas bergerak dari balkon umum menuju tempat duduk Murdoch dan langsung menumpahkan busa cukur ke wajah pemilik News Corporation itu. Ia kemudian mundur tiga langkah. Gelagat tidak menyenangkan ini sempat dilihat istri Murdoch, Wendi Deng Murdoch yang lalu menangkis serangan itu.

Kombinasi gambar yang di ambil dari video saat penyerangan Rupert Murdoch di gedung parlemen Inggris. REUTERS/Parbul TV via Reuters TV.

 

Pengacara Rebekah Brooks mengungkapkan, kliennya tidak menerima gugatan apa pun. Brooks menghadiri sidang itu untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Dalam pengakuannya, Brooks menyebutkan pihaknya sangat terkejut ketika mengetahui karyawannya melakukan penyadapan telepon. Pihaknya mengetahui bahwa tindakan tersebut adalah tidak benar.

Menyinggung hubungannya dengan Perdana Menteri, David Cameron, Brooks mengakui pihaknya hanya melakukan komunikasi biasa. Perdana Menteri Cameron dilaporkan telah mengakhiri kunjungannya di Afrika dan kembali ke Inggris. Dijadwalkan Cameron akan memberikan penjelasan di depan parlemen.

Sumber : Reuters/United Kingdom/Hacking by Murdoch/Image Tempo Interaktif.