Antibodi orang yang pernah terinfeksi Covid-19 bisa memberikan perlindungan sementara dan membantu orang lain melawan penyakit menular ini. Namun, harapaon untuk mengatasi penyakit ini tetap bertumpu pada penemuan vaksin. Penelitian terbaru oleh Quanxing Long dari Chongqing Medical University dan tim yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine pada Kamis ( 18/6/2020 ) menemukan, antibodi hanya dapat bertahan pada dua hingga tiga bulan, terutama pada orang yang tidak pernah menunjukkan gejala ketika mereka terinfeksi.

Warga diambil darahnya oleh perawat Barbara Davis untuk tes antibodi virus Corona, juga disebut tes serologi, 16 Juni 2020 di Washington, DC. Tes serologi ditujukan untuk orang yang saat ini tidak mengalami tanda dan gejala COVID-19, tetapi ingin tahu apakah mereka sebelumnya terpapar virus. Getty Images / AFP

Kajian-kajian sebelumnya menunjukkan, antibodi terhadap virus korona lain, termasuk yang menyebabkan SARS dan MERS, bertahan sekitar satu tahun. Dengan demikian, berdasarkan kajian Long, antibodi terhadap Covid-19 bertahan lebih singkat.

Sumber : Kilas Iptek / AIK.