Hari ini Senin 21 Maret menjadi awal hari kerja setiap minggu. Berarti kita sudah meninggalkan minggu ke-2 dan masuk minggu ke-3 Maret 2011. Perpindahan waktu dari minggu pertama ke minggu ketiga menandakan untuk semua orang sebagai pergantian waktu. Dengan kata lain hari berganti hari, minggu ketemu bulan dan bulan bertemu tahun menjadi penanda usia manusia juga bertambah.

Usia bertambah 1 tahun bagi Anda yang kini memasuki usia lanjut jangan  menjadi manusia lemah dan tidak bersemangat, merasa tidak berguna dan jauh dari kesehatan prima. Belum tentu sahabat… dan jangan sekali-kali merasa seakan masa lansia hanya menunggu vonis alam yaitu ajal menjemput. Tumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri untuk mencapai kondisi bugar di saat menuju usia lanjut. Memang hitungan tahun baru selalu dijadikan ukuran bertambahnya usia hidup khususnya bagi Anda yang memasuki wilayah lansia.

Sebaliknya yang masih muda jangan mengumbar makanan yang asal makan saja tanpa memperhatikan aspek kesehatan tubuh. Umumnya terjadinya penuaan dini pada tubuh manusia karena makanan tidak sehat masuk tubuh. Makanan yang mengandung zat pengawet misalnya sangat dianjurkan tidak dikonsumsi demi mencegah terjadinya penyakit yang lebih serius seiring bertambahnya usia seseorang.

Ada beberapa sahabat sehat dengan reiki di kantor dan di sekitar tempat tinggal saat ini memasuki usia 5o tahun tetapi penampilan masih seperti layaknya usia 35 tahun. Sebaliknya ada anak remaja masih kuliah tetapi penampilan seperti layaknya orang berusia 40 tahun. Kenapa bisa begitu? Barangkali hal ini berkaitan dengan penampilan wajah seseorang yang dihubungkan dengan kesehatan fisik dan mentalnya.

Usia boleh bertambah tetapi kesehatan tubuh juga harus bertambah prima. Karena itu untuk menciptakan kebugaran tubuh di masa senja bukan hal sulit atau mustahil dilakukan. Kuncinya hanya kemauan saja apakah kita ingin hidup sehat sampai tutup usia ataukah ingin sakit-sakitan di usia senja.

Tentunya pilihan akan jatuh pada pilihan pertama yaitu tetap sehat, bugar dan hidup berkualitas baik mental, emosional dan spiritual. Untuk menciptakan kondisi demikian tiada lain kuncinya memilih makanan yang tepat sesuai petunjuk ahli gizi dan diet ketat atas anjuran dokter bila kita sudah mempunyai penyakit degeneratif.

Sarapan pagi pasangan manula yaitu roti dan secangkir teh manis.

Dukungan makanan yang tepat ternyata mampu berperan menjadikan masa lansia penuh semangat, energik, produktif dan tentu saja tetap bugar. Kecerdikan memilih makanan tepat dari segi jumlah, jenis, cara penyajian dan pengolahannya akan memberi banyak dukungan bagi terciptanya kesehatan prima di masa tua.

Sekalipun bukan satu-satunya faktor untuk menjaga kebugaran, makanan berkemampuan mencegah, meringankan bahkan menyembuhkan beberapa penyakit. Kemunduran biologis berkaitan dengan diet ketat yang dialami lansia menuntut pentingnya mengatur makanan secara khusus.

Sering kita melihat bagaimana seorang lansia mengeluh sulit mengonsumsi daging dan makanan keras akibat gangguan gigi dan gusi. Rasa tidak nyaman tatkala mengonsumsi susu karena laktose intoleran ditambah kehilangan selera makan akibat menurunnya indra perasa dan sensivitas penciuman yang juga menurun.

Menurut Exton-Smith dalam Encyclopaedia of Food Science, Food Technology and Nutrition (1993) pada lansia umumnya terjadi kerawanan gizi. Ada beberapa faktor penyebab seperti kesepian, ketidaktahuan, terbatasnya keuangan karena sudah tidak bekerja, melemahnya fisik, kebingungan mental dan depresi, konsumsi obat, gangguan kesehatan gigi, sangat sulit menyerap makanan dan sebagainya. Untuk menyesuaikan dengan segala keterbatasan tadi maka diperlukan perencanaan menu khusus pada lansia.

Dengan adanya perencanaan menu yang tepat pada lansia, diharapkan dapat meminimalkan risiko kekurangan gizi atau sebaliknya kelebihan gizi. Bila kekurangan gizi pada lansia dapat membentuk kurang kalori protein kronis baik ringan atau berat. Tanda fisik yang bisa dilihat adalah tubuh kurus atau lebih rendah dari berat badan baku.

Sebaliknya kelebihan gizi pada lansia ada hubungannya dengan gaya hidup yang akhirnya menimbulkan dampak terhadap bergesernya pola konsumsi makanan yang tidak sehat. Kondisi semacam ini banyak terjadi di daerah perkotaan yang mengarah kepada pola diet tinggi lemak rendah serat.

Akibatnya bisa ditebak yaitu gizi lebih akan terjadi obesitas atau kegemukan pada lansia yang berisiko terjadinya penyakit degeneratif. Mudah menjadi gemuk pada lansia karena menurunnya tingkat aktivitas fisik dan metabolisme lemak yang tidak sempurna karena menurunnya hormon pembakar lemak.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada usia lansia kuncinya adalah memilih makanan yang tepat. Diantara makanan yang tepat bagi lansia adalah yang mampu berperan mencegah atau setidaknya dapat memperlambat munculnya kondisi osteoporosis, diabetes melitus, jantung koroner atau penyakit degeneratif lainnya.

Pada dasarnya kebutuhan gizi lansia hampir sama dengan orang dewasa tetapi sedikit berbeda dalam hal kuantitasnya. Selain itu jarang tersedia makanan spesifik bagi lansia. Dalam menentukan diet bagi lansia harus dipertimbangkan kondisi kesehatan lansia, penurunan kemampuan dalam mencerna dan perubahan selera makan.

Karena itu dalam menyediakan makanan bagi Anda…sahabat dengan reiki yang mempunyai anggota keluarga lansia ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Salah satunya mencakup kecukupan gizi, tekstur makanan sehingga lansia dalam keluarga Anda tidak mengalami kesulitan dalam mencerna makanan dan tentu terhindar dari masalah gizi salah (mal nutrisi).

Sumber : Buletin Kesehatan/Makalah Seminar Kesehatan ( diedit ).