Beranda

EK CHAN MEMILIKI SEPASANG TING MONG DILETAKKAN DI GERBANG HALAMAN RUMAH.

Tinggalkan komentar

” Orang-orangan sawah ” manjur menghalau virus korona. Percaya atau tidak, itulah yang diyakini Ek Chan ( 64 ), seorang warga desa di Provinsi Kandal, tak jauh dari ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Dalam bahasa setempat, boneka sawah penghalau burung itu, disebut ting mong.

Sejak saya membuat ting mong ini, mereka membantu menakut-nakuti virus, apa pun, termasuk virus korona, dan menghentikan penyebarannya kepada keluarga saya, ” kata Ek Chan, yang memiliki sepasang ting mong, laki-laki dan perempuan. ” Saya sendiri sangat percaya pada keajaiban ting mong dan saya sama sekali tidak khawatir tertular virus, ” katanya. Boneka yang terbuat dari jerami dan bambu itu dilengkapi dengan pakaian serta dipersenjatai tongkat atau pisau.

Ting tong biasanya diletakkan di gerbang halaman. Bagi warga yang meyakininya, kehadiran ting tong memberi ketenangan pikiran. Praktik itu telah ada selama lebih dari satu abad. Lainnya

BRANKAS MISTERIUS TERGELETAK DI LADANG MILIK KIRK MATHES

Tinggalkan komentar

Seorang petani Amerika Serikat dikejutkan oleh penemuan sebuah brankas misterius di area pertaniannya di Barre, Orleans County, Negara Bagian New York. Brankas besar dilengkapi dengan satu catatan berisi pesan itu diperkirakan seberat 220-270 kilogram. Catatan yang melekat pada brankas yang ditemukan di ladang milik Kirk Mathes itu berbunyi, ” Jika Anda dapat membukanya, Anda dapat memiliki barang yang ada di dalamnya, seperti dilaporkan situs berita UPI, Jumat ( 21/8/2020 ).

Menurut Mathes, aparat telah membubarkan kerumunan warga yang berusaha membuka brankas secara paksa. Saat itu ada yang membawa palu godam. ” Ada yang berusaha merusak engeselnya, ” katanya.

Lainnya

WABAH COVID 19 MELANDA PERANCIS, MYRIAM JANSEM-BOUALIT TETAP BERJUALAN KUE BAGUETTE.

Tinggalkan komentar

Seolah tak ada yang dapat menghalangi pencinta kuliner untuk dapat mencicipi hidangan kegemarannya. Di Lauterbach, sebuah kota di Jerman barat daya, berbatasan dengan Carling, Perancis, para penyuka roti khas Perancis, seperti baguette dan croissant, tidak mau membiarkan virus korona ” memenjara ” mereka. Awalnya, ketika perbatasan kedua negara ditutup untuk menahan laju penyebaran Covid-19, para pencinta kue itu kehilangan akses pada makanan kegemaran mereka.

Namun, situasi itu tidak berlangsung lama. Seorang pembuat roti di Carling, Myriam Jansem-Boualit – demi memastikan pelanggannya dari Jerman tetap dapat menikmati kue khas Perancis – rela bekerja ekstra. Setelah mendapat pesanan melalui telepon, Jansem Boualit akan menemui mereka di perbatasan yang ditutup dengan pagar besi, tak jauh dari toko bakerinya, dan memberikan kue pesanan yang masih hangat.

Lainnya