Beranda

TES SEL PUNCA UNTUK DETEKSI DINI PARKINSON.

Tinggalkan komentar

Lebih dari 10 juta orang di dunia menderita parkinson, penyakit degeneratif akibat kerusakan otak yang selama ini tidak diketahui penyebabnya. Penelitian terbaru yang dilakukan tim peneliti dari Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat, menunjukkan, mereka yang didiagnosis menderita parkinson sebelum usia 50 tahun mungkin dilahirkan dengan sel-sel otak yang tidak teratur.

Lainnya

MASIH MUDA TETAPI BERUBAN PERTANDA STRES.

Tinggalkan komentar

Stres mempercepat memutihnya rambut. Hal itu terungkap dalam hasil riset yang dipublikasikan jurnal Nature, 23 Janurai 2020. Ya-Chieh Hsu, ahli biologi sel punca Universitas Harvard, dan tim menemukan, prosesnya dimulai dengan sistem saraf simpatik, yang mengatur semua proses penting tubuh antara lain detak jantung.

Lainnya

RETINA DITUMBUHKAN UNTUK TERAPI MATA.

Tinggalkan komentar

Ahli biologi di Johns Hopkins University menumbuhkan retina manusia dari nol demi memahami cara sel-sel membuat manusia melihat warna warna. Studi yang dipublikasikan di jurnal Science itu bisa dasar pengembangan terapi penyakit mata seperti buta warna. Itu menetapkan organoid diciptakan di laboratoriom sebagai model studi molekuler.

Lainnya

SEL PUNCA GIGI UNTUK TERAPI KERUSAKAN OTAK.

Tinggalkan komentar

Kerusakan otak dapat menyebabkan kecacatan fisik dan mental, menurunkan produktivitas, dan kematian. Salah satu pilihan terapi untuk mengobati penyakit ini adalah penggunaan sel punca yang berasal dari gigi susu. Ini adalah sel punca dewasa yang berasal dari jaringan pulpa gigi susu ( stem cells from human exfoliated deciduous teeth / SHES ).

Lainnya

PUASA MENINGKATKAN REGENERASI SEL PUNCA.

Tinggalkan komentar

Puasa memiliki manfaat luar biasa bagi tubuh. Penelitian Masachusetts Institute of Technology, Cambridge, Amerika Serikat, menemukan, puasa bisa meningkatkan kemampuan sel punca beregenerasi. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Cell Stem Cell pada 3 Mei 2018 ini menggunakan eksperimen dengan membandingkan tikus yang tidak diberi makan selama 24 jam dan tikus yang diberi makan.

Lainnya

KONSUMSI ALKOHOL MEMICU KERUSAKAN GENETIKA.

Tinggalkan komentar

Alkohol terbukti merusak DNA pada sel punca. Jadi, konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker. Demikian hasil riset didanai Cancer Research UK dipublikasikan di Nature, Rabu ( 3/1 ). Tim peneliti memakai tikus untuk menunjukkan paparan alkohol memicu kerusakan genetika permanen. Tim peneliti di Laboratorium Biologi Molekuler MRC, Cambridge, memberi alkohol encer atau etanol pada tikus.

Lainnya

TES DARAH UNTUK PREDIKSI RISIKO KEGUGURAN.

Tinggalkan komentar

Tes darah pada 12 pekan pertama kehamilan mengindikasikan risiko keguguran atau lahir prematur.Tim dokter di Amerika Serikat menemukan molekul terkait komplikasi kelahiran, beberapa bulan sebelum ada gejala. Tes itu untuk skrining molekul darah di plasenta.

Lainnya

KULIT BUATAN UNTUK MAKHLUK HIDUP BERHASIL DIBUAT.

Tinggalkan komentar

Ilmuwan Jepang berhasil melakukan transplantasi kulit buatan yang ditumbuhkan di laboratoriom ke kulit tikus. Sifat dan perilaku kulit buatan itu mirip kulit alami. Kulit itu dibuat dengan teknik sel punca yang diambil dari gusi tikus dan diubah jadi sel punca pluripoten terinduksi ( iPSCs ). Kulit buatan itu terdiri atas beberapa lapisan dan memiliki bagian mirip kulit asli, seperti folikel rambut yang memungkinkan rambut tumbuh di kulit dan kelenjar keringat yang menghasilkan keringat.

Lainnya

PENELITI HASILKAN SPERMA DARI SEL PUNCA TIKUS.

Tinggalkan komentar

Tim peneliti di Tiongkok mengklaim menghasilkan sperma di laboratoriom dan bisa untuk melahirkan anak tikus sehat. Itu membuka peluang pengembangan teknologi penanganan kemandulan pria. Namun, soal etis dan resikonya harus diteliti sebelum riset terapi bagi manusia,

Lainnya

SEL JANIN BERMIGRASI DAN PENGARUHI KESEHATAN IBU.

Tinggalkan komentar

Penelitian menunjukkan, sel-sel dari janin dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil, baik positif maupun negatif, saat sudah memasuki jaringan tubuh ibu. Sel itu kerap bermigrasi melalui plasenta dan tinggal di mana saja di dalam tubuh ibu. Bahkan, berpuluh-puluh tahun setelah bayi lahir.

Sel janin pada jaringan tubuh ibu itu disebut fetal microchimerism. Penulis utama studi yang juga peneliti pada Jurusan Psikologi Arizona State University, Amerika Serikat, Amy Boddy, mengatakan, banyak manusia membawa sifat tertentu karena memiliki sel yang tergolong asing tersebut, yang diperoleh selama kehamilan. ” Sel janin dapat berperan sebagai sel punca atau sel epitel yang membentuk sel jantung hati, dan lain-lain, ” tutur Boddy.

Lainnya

Older Entries