RISIKO PENYAKIT TAK HANYA DARI KELELAWAR.

Kelelawar dan tikus berisiko tinggi sebagai sumber virus penyebab penyakit pada manusia. Namun, para peneliti dari Skotlandia menemukan, sejumlah besar virus dari kelelawar dan tikus yang menginfeksi manusia secara proposional ada pada sejumlah spesies pada kelompok itu. ” Ada penjelasan numerik yang rasional pada pola yang mencolok, ” kata Daniel Streicker, ahli ekologi penyakit pada University of Glasgow, Inggris.

BUNGA BANGKAI ASAL SUMATERA SIAP MEKAR JELANG PERAYAAN HALLOWEEN.

Tepat menjelang perayaan Halloween tahun ini, publik Hanover, New Hampshire, Amerika Serikat, bakal dihadiahi momen mekarnya bunga Rafflesia arnoldi. Bunga yang dinamai Morphy itu menarik perhatian publik setempat karena aroma busuknya. Warga menyebut mekarnya bunga itu adalah kesempatan untuk mencium bau seperti gambaran bau daging busuk.

Bunga itu adalah koleksi rumah kaca Dartmouth College yang didatangkan dari Pulau Sumatera, Indonesia. Di Dartmouth College, tanaman ini dihiasi dengan kelelawar, laba-laba, dan lengan yang menjangkau keluar dari tanah, memegang tanda yang bertuliskan, ” Tolong aku!. Pada Jumat ( 26/10/2018 ), tinggi bunga itu sudah mencapai 1,81 meter.

ARTEVAL DUARTE MEMASUKKAN DUA KELELAWAR KE MULUTNYA.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian orang untuk lebih memperhatikan lingkungan. Seperti halnya aktivis lingkungan asal Jacunda, Brasil yang bernama Arteval Duarte, ingin berbuat sesuatu yang cukup nyleneh. Dalam tayangan video yang diunggah laman UPI, tampak Duarte memasukkan dua ekor kelelawar ke dalam mulutnya dengan perlahan-lahan sampai kedua kedua sayap dan tubuh kelelawar masuk mulutnya.

POPULASI LEBAH MADU TERUS MENYUSUT.

Dunia tanpa lebah tampaknya menuju kenyataan, menyusul menyusutnya populasi lebah di alam. Penelitian Insu Koh dari University of Vermont dan dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, edisi Desember 15, menunjukkan populasi lebah liar di Amerika Serikat tahun 2013 menurun 23 persen dibanding tahun 2008. Padahal, studi ini juga menunjukkan 39 persen pertanian di AS bergantung pada penyerbuk alami ini.

AMFIBI BISA RESISTEN TERHADAP JAMUR MEMATIKAN.

Jamur patogen yang merebak telah menjadi ancaman besar terhadap keanekaragaman hayati pada amfibi, kelelawar, karang, lebah, dan ular dibandingkan grup parasit lain. Penelitian University of  South Florida dalam jurnal Nature menunjukkan, hewan amfibi bisa membentuk perilaku atau pertahanan imun dari jamur jenis chytrid mematikan.

” Mendapat resistensi amat penting karena jadi dasar mendapat imunitas, ” kata Jason Rohr, peneliti dari University of  South Florida, AS, dalam Sciencedaily, Rabu ( 9/7 ). Riset dilakukan bersama Taegan McMahon, lulusan USF yang mengajar di Universitas Tampa, Florida. Percobaan menunjukkan, saat katak terpapar jamur chytrid, amfibi itu belajar menjauhi patogen mematikan.

JIM LILJA DAN BETTY MELEK TEKNOLOGI.

Teknologi modern milik siapa saja tak tergantung usia. Di jaman teknologi informasi seperti saat ini, orang dibilang tak gaul jika tidak bisa mengoperasikan komputer yang terhubung internet. Terlebih lagi anak muda sekarang terlihat perlente jika dalam panampilannya selalu menenteng gadget modern dan sering kita lihat di tempat umum.

Demikian pula  orang tua juga tak mau ketinggalan dengan memanfaatkan teknologi jika dia sudah kepepet karena suatu hal yang mengancam jiwanya. Orangtua tidak sempat buka facebook di gadgetnya, apalagi menyempatkan diri berselfie ria di tempat umum. Yang dia lakukan jika kepepet adalah minta bantuan polisi Milton, AS, agar datang melakukan pertolongan segera.

FUNGSI LAIN SUARA KELELAWAR.

Suara supersonik pada kelelawar selama ini hanya diketahui fungsinya sebagai alat navigasi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, suara dari mamalia terbang malam ini juga digunakan sebagai alat pengusir kelelawar lain untuk menjauh dari target mangsanya. ” Studi perilaku kelelawar selama beberapa dekade ini masih menyimpan misteri terkait caranya mencari makan, ” kata Genevieve Spanjer Wright, ahli biologi dari Universitas  Maryland, AS.

SPESIES KELELAWAR TERANCAM PERUBAHAN IKLIM.

Spesies kelelawar akan menderita akibat perubahan iklim, sebagaimana publikasi ilmiah Mammal Reviev baru-baru ini. Kelelawar yang merupakan salah satu dari lima spesies mamalia rentan dehidrasi karena penguapan air tubuh melalui permukaan sayapnya yang luas, tergolong cepat.