September 12, 2019
Arumsekartaji
Petualangan
daur ulang, jejaring sosial, kampanye sampah, pengolahan sampah, sampah basah, sampah kering, turis asing
Wu, turis asal Changsha, Hunan, terpaksa membatalkan kunjungannya ke Shanghai. Sebagaimana dikutip oleh Globaltimes.cn, Morning Herald Changsa, Senin ( 8/7/2019 ), melaporkan, Wu tampaknya takut dengan kebijakan ketat pemilahan sampah yang tengah gencar dikampanyekan oleh otoritas Shanghai. ” Saya tidak menentang kebijakan itu, saya hanya tidak yakin bahwa saya dapat memilah sampah dengan sangat baik, ” kata Wu.
Ia menjadi sangat khawatir setelah melihat tes pemilahan sampah melalui jejaring sosial yang bertanya, ” Apakah teh susu sampah kering atau sampah basah? ” Wu berkata bahwa dia dan keluarganya akan mengunjungi Shanghai setelah mereka tahu tempat sampah untuk sampah kering dan sampah yang dapat didaur ulang, tulis surat kabar itu tanpa menjelaskan mengapa begitu sulit bagi Wu untuk membedakan keduanya.
Lainnya
Mei 8, 2019
Arumsekartaji
Lingkungan Hidup.
danau air jernih, danau bening air, denda, jejaring sosial, netizen, reaksi keras, sedan audi
Tidak selalu kekayaan berbanding lurus dengan sikap laku baik. Otoritas Dali, sebuah kota di Provinsi Yunan, China, menjatuhkan denda sebesar 2.000 yuan atau setara dengan lebih kurang Rp 4,1 juta kepada seorang warga bermarga Cui karena kedapatan mencuci mobilnya di Danau Erhai, Dali. Dalam berita yang dikutip globaltimes,cn, Senin ( 22/4/2019 ), dari sohu.com, disebutkan, Cui mencuci sedan Audi miliknya di danau yang indah dan berair jernih itu karena ingin mendinginkan mobilnya.
Lainnya
Juni 4, 2015
Arumsekartaji
Dunia Binatang
facebook, gawat darurat, hubungan masyarakat, jejaring sosial, kamera, koala lucu, pasien, rumah sakit
Polah binatang di mana pun lucu. Seekor koala tertangkap kamera pengawas masuk diam-diam ke ruang gawat darurat rumah sakit, Hamilton Base di Victoria, Australia. Dia bisa masuk ke ruang gawat setelah berhasil mengaktifkan sensor pintu otomatis.
Lainnya
Januari 15, 2015
Arumsekartaji
Petualangan
dahan, danau, facebook, hutan, jejaring sosial, jurang, layanan darurat, panggilan telepon, petualangan
Seorang pengelana asal Sacramento, California, AS, yang terjebak di alam liar dalam keadaan luka parah, diselamatkan setelah lokasinya dilacak melalui laman Facebook oleh seorang penentu lokasi pada layanan darurat 911. Semula pengelana yang terjatuh dari tebing dan tersangkut di dahan pohon itu sempat dilacak lokasinya melalui panggilan telepon darurat 911. Karena sinyal telepon lemah, maka panggilan darurat itu tak direspon pengelana sehingga lokasinya tak bisa diketahui pasti letaknya oleh petugas layanan 911.
Sang pengelana, Ryan Pritchard ( 41 ) berkelana dengan berjalan kaki pada hari Minggu lalau bersama dua anak lelakinya, Jake ( 11 ) dan Devon ( 18 ), di kawasan Putah Creek State dekat Danau Berryessa, sekitar 50 kilometer dari kediaman mereka di Sacramento. Kejadian naas bermula ketika Pritchard terpeleset di sebuah tebing dan terjatuh ke jurang sedalam 30 meter sebelum tersangkut di sebuah dahan pohon dalam keadaan luka parah. Devon bergegas kembali ke mobil untuk mengambil alat-alat, sementara Jake turun mengambil telepon seluler ayahnya.
Lainnya
Desember 29, 2013
Arumsekartaji
Mancanegara
ibu negara, internet, jejaring sosial, makanan, mantan, negeri, pusat kebugaran, responden, survei, tropis
Ngomong-ngomong soal dunia maya kiranya tak akan habis dibicarakan di hari libur Minggu ini. Masih banyak yang perlu ditanyakan pada pengguna internet, apakah jejaring sosial di dunia maya paling tinggi rating penggunaannya ? Jika ya, apakah Facebook dan Twitter menduduki peringkat tertinggi dibandingkan jejaring sosial lainnya, misalnya Instagram atau Yahoo.com ?
Lalu jenis postingan apa yang sering dipasang pada akun jejaring sosial dimaksud, apakah hanya foto-foto narsis, atau kumpulan cerita antah berantah yang bersumber dari koran, majalah atau televisi ? Karena ingin tahu sikap pengguna jejaring sosial terhadap hal baru, perusahaan komunikasi asal Finlandia, Nokia, baru-baru ini menggelar survei kebiasaan pengguna media sosial internet di kalangan masyarakat negara-negara Skandinavia. Hasilnya, mayoritas masyarakat Swedia mengaku paling muak dengan foto-foto makanan yang diunggah di media sosial, macam Facebook, Twitter, atau Instagram.
Lainnya
Oktober 7, 2013
Arumsekartaji
Mancanegara
buah persik, hari nasional, jejaring sosial, kritik, pajak, pot, taman kota, vas bunga
Penggunaan uang dalam jumlah besar entah itu berasal dari anggaran pendapat belanja negara atau partisipasi swasta, menuai kritik di jejaring sosial. Barangkali uang dalam jumlah besar untuk membuat penampilan sebuah benda menjadi cantik enak dipandang mata itu berasal dari pajak warganegara, sehingga wajib pajak jadi gusar dan melontarkan kritik. Karena itu sebuah vas raksasa yang dipasang di Lapangan Tiananmen menjadi sorotan publik China jelang Hari Nasional China ( 30/9 ).
Pasalnya vas raksasa dengan tinggi 13 meter dan diameter 11 meter itu berhiaskan bunga dan buah persik palsu sangat mengganggu keindahan, juga biayanya yang sangat mahal dalam proses pembuatan. Harian Beijing Youth Daily memberitakan, jambangan yang dipasang pekan ini di lapangan Tiananmen tersebut menelan biaya labih dari 570.000 yuan ( Rp. 1,05 miliar ).
Lainnya
September 19, 2013
Arumsekartaji
Serba-serbi
istilah, jejaring sosial, kamus, kata baru
Twerk gerakan tari yang mewabah belakangan ini, termasuk kata baru yang ditambahkan pada kamus terpandang, Oxford English Dictionary. Juru bicara Oxford, Katherine Connor Martin, mengatakan, kamus ini menambahkan 1.000 entri kata baru per tahun. Twerk sudah dikenal dua dekade terakhir, tetapi semakin mewabah setelah ditampilkan bintang pop Amerika Serikat, Miley Cyrus.
Kata itu dideskripsikan sebagai tarian pop bergaya provokasi seksual berupa gerakan pinggul dalam posisi jongkok. Kata lain yang ditambahkan pekan ini sebagian besar berhubungan dengan dunia maya, seiring meningkatnya penggunaan media sosial. Misalnya selfie ( memotret diri sendiri menggunakan telepon pintar ), digital detox ( melepaskan diri dari ketergantungan penggunaan gadget ).
Lainnya
April 3, 2013
Arumsekartaji
Serba-serbi
artik, beku, es, jejaring sosial, jempol, kantor, musim dingin, promosi, raksasa, selamat datang, server, wali kota
Berteman kepada siapa saja tanpa membedakan status sosial, suku, agama dan warga negara merupakan kegembiraan bagi orang yang suka bergaul. Karena dengan bergaul tanpa merasa rendah diri, orang itu akan banyak sahabat. Baik sahabat di dunia nyata dalam pergaulan sehari-hari, atau sahabat di dunia maya melalui situs jejaring sosial Facebook yang saat ini telah mendunia penyebarannya.
Kebersamaan memang menyenangkan. Karena merasa senang, maka warga kota Lulea, Swedia berkumpul dan membentuk lambang suka alias like di Facebook. Lambang jempol besar sebagai ciri khas tanda suka dari facebook dia bentuk dari kumpulan manusia sebanyak 2.493 orang. Tujuannya ingin memecahkan rekor dunia pada Guinness World Records dan menandai pertambahan jumlah penduduk di kota Lulea.
Lainnya
Januari 8, 2013
Arumsekartaji
Serba-serbi
berkelahi, jejaring sosial, kentang, kereta, keripik, kriuk, pahlawan, youtube
Media sosial seperti Facebook selain ajang bersosialisasi dengan teman di dunia maya juga bisa dimanfaatkan untuk ajang promosi diri. Orang yang sebelumnya clingus dalam pergaulan mendadak menjadi percaya diri setelah dia bergabung dalam komunitas Facebook. Oh…ya barangakali ada di antara sahabat sehat dengan reiki yang belum paham apa arti clingus.
Clingus artinya pemalu, kurang pergaulan dan menganggap diri sendiri penuh kekurangan sehingga minder dalam pergaulan. Kata clingus akrab dengan kondisi seseorang yang masa bodoh dengan lingkungannya karena merasa diri ini rendah di bandingkan dengan teman yang lebih tinggi derajatnya dalam pergaulan sosial di masyarakat. Karena itu orang yang menganggap dirinya clingus harus berusaha keluar dari kubang ketidak berdayaan, untuk mau berpikiran positif, bahwa semua orang itu sama derajatnya.
Lainnya
September 16, 2012
Arumsekartaji
Serba-serbi
bank, dompet, facebook, jejaring sosial, mahasiswi, menabung, toko, uang, utuh
Di jaman yang serba materialistis seperti sekarang, ternyata masih ada orang jujur. Karena merasa benda temuan ini bukan miliknya, maka dia akan mengembalikan kepada pemiliknya. Sehari setelah penemuan benda misterius itu, ia kembali datang ke toko dan menanyakan petugas toko tempat ia menemukan benda itu, apakah ada orang yang menanyakan benda ini.
Ternyata petugas toko menjawab tidak ada seorang pun pembeli yang menanyakan dan mengaku telah kehilangan benda itu. Tentu saja si orang jujur ini semakin bingung bagaimana cara mengembalikan benda itu ke pemiliknya. Berbagai cara dia lakukan agar orang yang benar-benar telah kehilangan benda itu menampakkan hidungnya.
Lainnya
Older Entries
Komentar Terbaru