ALAN MARKOVITZ PUNYA PATUNG JARI SETINGGI 3,6 METER.

Seorang pria warga Negara Bagian Michigan, AS ini benar-benar membawa urusan pribadinya ke ruang publik. Alan Markovitz nama pria itu, secara khusus membeli sebuah rumah di kawasan elite di kota Bloomfield Hills yang berjarak sekitar 32 kilometer sebelah barat laut Detroit. Rumah tersebut terletak tepat di sebelah rumah mantan istrinya yang kini tinggal bersama pacar barunya di kawasan itu.

Untuk mengundang perhatian mantan istrinya, Markovitz pun memesan sebuah patung berbentuk tangan yang mengacungkan jari tengah setinggi 3,6 meter di halaman rumahnya. Patung tersebut tepat menghadap  ke jendela rumah si mantan istri. Perlu diketahui bahwa di negara-negara Barat layaknya di AS ini, mengacungkan jari tengah kepada seseorang merupakan gestur penghinaan yang maknanya cabul dan sangat kasar.

NARAPIDANA MENGIRIMKAN JARI TANGAN YANG PUTUS.

Seorang narapidana di Perancis belum tentu gembira untuk mendapatkan remisi sebagaimana narapidana Indonesia yang setiap tahun selalu mendapatkan remisi di saat moment hari kemerdekaan Republik Indonesia. Sekali pun hidup di bui dibilang sengsara sebagaimana dilantunkan oleh De Loyd dalam lagunya Hidup Di Bui, ada pula narapidana yang merasa senang tinggal di bui asalkan tempat penahanannya dekat dengan rumah tinggal keluarganya.

Dengan harapan tempat penahanannya dekat dengan rumah keluarganya, maka narapidana itu merasa hidup dekat dengan keluarganya sekali pun secara fisik berbeda kenyamanannya. Untuk mendapatkan fasilitas seperti itu, terpaksa seorang narapidana di sebuah penjara Perancis mengirimkan sebagian jarinya yang putus kepada Menteri Kehakiman Perancis untuk mencari perhatian akan nasibnya di penjara. Tentu saja Menteri Kehakiman Perancis, Christine Taubira tidak tidak mengiyakan permintaan nyleneh itu.