Rekonstruksi sejarah manusia kini dapat dilakukan dengan menjejaki DNA ( deoxyribo nucleic acid ) dari debu, tidak harus dari sisa telulang. Temuan tersebut dimuat dalam jurnal Science, Kamis ( 27/4 ). ” Banyak goa dengan temuan peralatan dari batu, tetapi ada sisa-sisa tulang, ” ujar Matthias Meyer, ahli genetika Evolutionary Anthropology pada Max Planck Institute di Leipzig, Jerman, penulis rekan dalam laporan itu.
DNA MANUSIA PURBA BISA DIDAPAT DARI DEBU. DI GOA.
Mei 20, 2017
Ilmu Pengetahuan debu, dna manusia purba, goa, jurnal ilmiah, manusia purba, sejarah manusia Tinggalkan komentar
TRADISI RABU ABU SAMBUT PASKAH.
Februari 26, 2015
Mancanegara debu, gereja, kopi, manusia, parkir, paskah, pastor, pendeta, rabu abu, umat 1 Komentar
Rabu Abu yang jatuh pada Rabu ( 18/2 ) silam tradisi Kristen merupakan awal puasa 40 hari yang akan diakhiri dengan Paskah. Saat Rabu Abu, umat pergi ke gereja dan pastor atau pendeta memberikan abu di dahi mereka. Tanda abu berbentuk salib ini dimaksudkan sebagai pengingat bahwa manusia berasal dari abu dan nantinya kembali menjadi abu.
POLUSI UDARA TINGKATKAN RISIKO AUTISMA.
Desember 26, 2014
Ilmu Pengetahuan autisma, debu, ibu hamil, karbon, mineral, partikel, polusi udara, udara kotor Tinggalkan komentar
Anda sedang hamil ? Hati-hati dengan paparan polusi udara. Penelitian Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan, wilayah dengan tingkat polusi udara tinggi memiliki jumlah anak penyandang autisma berlipat ganda dibandingkan wilayah dengan tingkat polusi udara rendah.
Selama ini, penyebab autisma yang sudah diketahui adalah faktor keturunan. ” Sejumlah bukti riset menunjukkan ibu yang terpapar polutan udara akan meningkat risikonya untuk memiliki anak dengan gangguan spektrum autisma, ” kata pimpinan penelitian, Marc Weisskopf, Kamis ( 18/12 ). Mekanisme pasti bagaimana polutan udara menimbulkan autisma belum diketahui pasti.
AIR DI BULAN BERASAL DARI ANGIN MATAHARI.
Oktober 22, 2014
Ilmu Pengetahuan air, antariksa, bulan, debu, matahari, misi apollo, space.nasa Tinggalkan komentar
Setelah perdebatan bertahun-tahun, air di Bulan dipastikan ada. Air itu terjebak pada bebatuan Bulan meskipun permukaan Bulan lebih kering dari gurun pasir di Bumi. Adanya air di Bulan diharapkan dapat menopang kehidupan di Bulan atau mendukung misi manusia ke Mars suatu saat nanti. Lalu, dari mana air di Bulan berasal ?
Penelitian ahli kosmokimia dari Museum Sejarah Alam Nasional di Paris, Perancis, Alice Stephant, dan rekan yang dipublikasikan daring di Proceedings of the National Academy of Science pada Senin ( 6/10 ) menunjukkan bahwa air itu berasal dari angin Matahari. Angin Matahari adalah aliran partikel energetik yang bersumber dari ledakan di Matahari. ” Tak ada tanda-tanda air tersebut berasal dari batuan meteroit atau komet seperti dugaan selama ini, ” kata Alice kepada space.com, Rabu ( 8/10 ).
KARAKTER DEBU ANTARIKSA TERIDENTIFIKASI.
September 3, 2014
Uncategorized batu, bimasakti, debu, gugus bintang, materi, partikel, ruang angkasa, wahana Tinggalkan komentar
Untuk pertama kali, para ahli meneliti debu antariksa yang dibawa pulang wahana milik NASA, Stardust. Dengan mengetahui komposisi debu antarbintang, mereka berharap bisa menjelaskan asal-usulnya. Stardust dilucurkan pada 1999 untuk mengumpulkan partikel debu Komet 8IP / Wild atau Wild 2 dan kapsulnya kembali ke Bumi pada 2006.
Sebagian debu dikumpulkan dari komet itu, sebagian berasal dari aliran debu antarbintang dari berbagai bintang di Galaksi Bimasakti. Debu antarbintang rata-rata berukuran 0,4 per sejuta meter, berasal dari proses evolusi bintang mulai dari kelahiran hingga kematian bintang yang terlempar ke ruang antarbintang. Lalu mengalami kondensasi jadi batuan kecil dingin, dan membentuk lingkungan kosmik kini.
INGIN PUNYA KULIT SEHAT.
Mei 27, 2014
Kesehatan air putih, buah, debu, gatal, kosmetik, kusam, makanan, matahari, olahraga, sayur, sinar ultraviolet 2 Komentar
Sudah sering kita dianjurkan minum air putih yang banyak agar tubuh selalu sehat. Anjuran ini ada benarnya juga mengingat sekitar 60 persen tubuh manusia dewasa terdiri dari air. Namun demikian jumlah air yang ada dalam tubuh manusia tergantung pada pada usia.
Semakin tua usia manusia, persentase air dalam tubuh juga makin berkurang. Karena pentingnya air dalam tubuh, maka menjaga tubuh agar selalu terhidrasi menjadi sangat penting karena memiliki pengaruh yang cukup besar pada kesehatan termasuk kulit. Artinya kita harus mengusahakan kulit sehat dengan banyak minum air putih.
KARYA SENI TERTUA AMERIKA DITEMUKAN.
April 26, 2012
Geografi artefak, dapur, debu, fosil, gajah purba, jaman es, karya seni, mammoth, mastodon, pasir, peneliti, punah, tulang Tinggalkan komentar
Beberapa waktu lalu seorang pemburu fosil menemukan sepotong tulang di dekat Pantai Vero, Florida. Potongan tulang itu lalu dia simpan di bawah tempat cuci piring di dapur rumahnya. Selama beberapa tahun potongan tulang berbalut pasir dan debu itu tetap aman tersimpan tanpa ada satu pun anggota keluarganya yang berani mengusiknya kecuali sang pemburu fosil itu.
Sampai suatu hari pemburu fosil itu meneliti kembali tulang yang ditemukannya itu. Dalam pengamatannya, ia melihat ada tanda yang menarik di tulang itu, seperti gambar seekor gajah purba ( mammoth ) , hewan yang telah lama punah dari muka bumi. Karena tidak begitu faham arti guratan mirip mammoth pada tulang itu, pada tahun 2009 ia meminta para peneliti memeriksa tulang tersebut.
SINGKONG MAKANAN SELINGAN.
Januari 26, 2011
Jalan-jalan. bugar, debu, keringat, makanan tradisional, pulau garam, sehat, singkong, tiwul, udara panas Tinggalkan komentar
Berjalan di lorong pertokoan di Surabaya yang panas adalah sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan Franky dan Jane di mana video klipnya pernah ngetop saat ditayangkan di TVRI tahun 1978. Balada lagu ini menceritakan bagaimana panasnya udara kota Surabaya dengan padatnya lalu lintas di jalan dengan debu berterbangan ditiup oleh laju bis kota. Panasnya udara Surabaya masih sama 10 tahun kemudian ketika sehat dengan reiki untuk pertama kali datang ke Pulau Madura bersama kerabat kerja lalu melangkahkan kaki meninggalkan Surabaya berjalan menyusuri tegalan dan sawah kering di Desa Batang-batang Sumenep Madura.
Kunjungan pertama kali ke Pulau Garam Madura saat itu kita sudah disambut oleh teriknya panas matahari yang menyengat di siang hari bolong begitu kaki melangkah di sela-sela ladang singkong yang tumbuh subur di setiap petak sawah dan tegalan milik petani setempat. Menyaksikan hamparan ladang singkong sungguh membuat takjub mata memandang manakala mata juga menatap ladang garam di sawah milik petani garam di Kalianget Madura. Sungguh kontras pemandangan warna tadi.
Komentar Terbaru