Warga kota Matamata di Pulau Utara, Selandia Baru, dibuat sibuk dan bingung selama dua minggu oleh seekor kucing. Setiap kali warga mau menangkap, kucing itu terus kabur. Padahal, warga ingin membebaskan kepalanya yang terperangkap di dalam stoples plastik.

Dalam dua minggu, kucing itu telah berkelana sejauh 3 mil atau 5 kilometer dari tempat awal saat terlihat mengalami masalah. Annaliese England, Manajer Matamata Animal Trust, seperti dilaporkan situs berita UPI, Rabu ( 8/7/20 ), mengatakan, warga pertama kali melihat kucing dengan bagian kepala terperangkap stoples selai kacang dua pekan lalu di pekarangan seorang warga. Karena dapat melihat tembus kaca stoples, hewan itu selalu menghindar ketika akan didekati.

Stoples plastik tempat menyimpan camilan selai kacang tanah membungkus kepala kucing di Matamata, Pulau Utara Selandia Baru. Kepala kucing diperkirakan sudah dua minggu ini terbungkus stoples plastik sampai akhirnya bisa dibebaskan warga setempat. 

Setelah berhasil ditangkap warga Matamata, kucing harus dibius oleh dokter hewan untuk mengeluarkan stoples dari kepalanya.

Menurut England, warga khawatir karena selama pelarian kucing tidak bisa makan. Dia menerima laporan tentang kucing bermasalah  itu, Senin ( 6/7 ), tiga hari setelah meninggalkan pekarangan warga. Beberapa warga kemudian memasang jerat dengan jaring dan tali sehingga akhirnya dapat ditangkap dan segera dilarikan ke dokter hewan untuk diperiksa kondisinya.

Kini, kucing itu sudah pulih dari traumanya dan telah mempunyai keluarga angkat dan mereka memberinya nama Peanut.

CAL.