Para peneliti di Tel Aviv University ( TAU ) menemukan bukti infeksi telinga pada tengkorak manusia yang hidup di Levant 15.000 tahun lalu. ” Riset kami menemukan dampak lingkungan pada penyakit dalam periode berbeda, ” kata penulis utama Dr Hila May dari Departemen Anatomi dan Antropologi Fakultas Kedokteran Sackler TAU serta Dan David Center for Human Evolution anda Biohistory Research di Fakultas Kedokteran, di Steinhardt Museum of Natural History.

Lukisan gua indah yang berasal dari Zaman Perunggu Neolitik, Epipaleolitik di Gua Magura. Foto : ( Shutterstock )

Peneliti Universitas Tel Aviv telah menemukan bukti infeksi telinga dari sisa-sisa tengkorak orang yang tinggal di Levant sekitar 15.000 tahun yang lalu. Penulis utama Dr. Hila May dari Departemen Anatomi dan Antropologi, Fakultas Kedokteran TAU Sackler, dan Pusat Studi Evolusi Manusia dan Biohistory Dan David di Fakultas Kedokteran, Museum Sejarah Alam Steinhardt, mengatakan, ” Kami dapat mendeteksi tanda-tanda peradangan berkepanjangan di telinga tengah dengan menggunakan teknologi canggih dan metode khusus yang dikembangkan di laboratorium kami. “
Studi yang dipublikasikan di International Journal of Osteoarhaecology itu mendeteksi tanda peradangan di telinga tengah. Morbiditas akibat infeksi telinga menurun setelah transisi dari berburu dan meramu ke pertanian. Para peneliti memasukkan teleskop, kamera kecil di ujung tabung fleksibel, lewat saluran telinga tengkorak ke telinga tengah untuk mengamati dinding tulang.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / EVY.
Tinggalkan Balasan