Tak ada yang merasa nyaman ketika harus menjalani karantina mandiri seiring dengan penerapan kebijakan pembatasan. Namun, sekelompok warga Vietnam memiliki cara jitu ” menikmati ” masa pembatasan itu. Melalui laman Facebook, kelompok yang diinisiasi oleh Dinn Due Thanh berbagi kisah.
Setiap anggota mempraktikkan pembuatan kue atau aneka hidangan lain. Kue bantat, roti, atau kentang yang gosong menjadi bagian dari kisah unik yang dibagikan di laman kelompok itu. Akan tetapi, sebagaimana diberitakan oleh kantor berita AFP, Kamis ( 16/4/2020 ), laman kelompok – yang kisah-kisahnya antara lain berupa kegagalan memasak – itu justru dibanjiri anggota baru.

Seorang wanita yang mengenakan topeng wajah mengambil paket makanan gratis yang diberikan di toko Happy Mart. Karena ekonomi Vietnam terdampak pandemi covie-19 dan upaya isolasi sosial secara nasional dalam upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona Covid-19, di Hanoi. pada 16 April 202, warga Vietnam memanfaatkan kondisi ini untuk kreatif, Salah satunya belajar memasak membuat kue. Photo by Nhac NGUYEN / AFP

Gambar selebaran yang tidak bertanggal ini dirilis ke AFP pada tanggal 15 April 2020 atas izin Huynh Nguyen Hoang Quyen. Ia menunjukkan kue buatannya yang ia coba bakar di rumahnya di Danang, selama pembatasan untuk tinggal di rumah sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran COVID- 19 coronavirus. Roti yang terbakar, kue yang hancur, dan kentang yang tidak bisa dimakan, menunjukkan bahwa belajar memasak itu perlu kesabaran dan harus terus diulang sampai hasil kue benar-benar sempurna. Foto : Huynh Nguyen Hoang Quyen / AFP /
Grup yang baru dirilis pada minggu lalu kini telah memiliki 800.000 pengikut. ” Saya pikir, ketika da kelompok yang menunjukkan hidangan rumahan yang lezat dan menarik, tentu menarik pula apabila kita juga memiliki tempat di mana orang dapat berbagi kegagalan mereka sehingga orang merasa lebih nyaman menjadi diri mereka sendiri, ” kata Thanh.
Memang di laman grup itu beberapa anggota membagikan foto panci gosong, dan yang lain mengunggah foto anak-anak yang menolak makanan yang dibuat orangtua mereka. Akan tetapi, semua menikmati pengalaman baru itu dan menjadikan masa pembatasan jadi lebih ” nikmat “.
AFP / JOS.
Tinggalkan Balasan