Seorang pejabat akan dinilai apakah antara ucapan dan tindakan sudah klop dan sejalan. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte tertawa menahan malu saat tertangkap kamera televisi ia menjabat tangan pejabat koleganya. Ia malu karena tindakannya tak seirama dengan ucapannya.

Beberapa saat sebelum menjabat tangan Jaap van Dissel, Kepala Penanggulangan Penyakit Menular Belanda, Rutte dengan tegas dalam konferensi pers yang disiarkah televisi menyatakan, ” Mulai sekarang kita akan berhenti menjabat tangan. ” Imbauan untuk tidak berjabat tangan itu merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kedapatan berjabatan tangan dengan Jaap van Dissel dalam acara di televisi beberapa saat setelah menyuruh negara itu menghindari salam tradisional untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun PM Mark terlanjur melakukan jabat tangan dan baru sadar bahwa hal itu tak boleh dilakukan.  Kami tidak diizinkan melakukan itu lagi. Maaf, maaf, kata Rutte sambil tertawa pada saat konferensi pers televisi Senin malam setelah ia meraih tangan Jaap van Dissel. Foto AP / THE HAGUE

Hingga Selasa ( 10/3/2020 ), Belanda mencatat 382 kasus Covid-19, termasuk empat orang meninggal. ” Kita tak boleh melakukan ( jabat tangan ) itu lagi. Maaf, maaf, ” ujar Rutte sembari menarik tangan Van Dissel beradu sikut sebagai pengganti jabat tangan.

AFP / SAM.