Dokter selama ini menyarankan pasien nyeri punggung beristirahat total, meresepkan obat pereda nyeri, dan operasi jika parah. Warga Amerika Serikat, contohnya, mengeluarkan biaya lebih besar untuk terapi nyeri punggung bawah dan leher dibandingkan penyakit lain kecuali diabetes dan penyakit jantung. Juli lalu, para ahli di Boston Medical Center memublikasikan riset pada 320 pasien nyeri punggung kronis yang menjalani yoga dan latihan fisik.

Berdasarkan pendapat para peneliti, bila seseorang melakukan yoga di bawah bimbingan yang tepat, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan melawan stres. Olahraga yoga beberapa tahun belakangan mulai banyak disenangi orang. Manfaatnya sangat banyak, salah satunya yakni membantu melawan nyeri punggung bawah yang sangat mengganggu. (Foto:Yogawhx)
Setelah tiga bulan, pemakaian obat pereda nyeri dua golongan pasien berkurang dan kemampuan mobilitas pasien membaik. ” Obat jangan jadi pilihan utama nyeri punggung, ” ujar Manuela Ferrera, peneliti dari University of Sydney, Selasa ( 17/10 ).
Sumber : Kilas Iptek / Scientific American / ADH.
Tinggalkan Balasan