Individu dengan risiko sakit jantung dan diabetes dianjurkan punya waktu tidur cukup. Individu dengan sindrom metabolik yang tidur kurang dari 6 jam sehari berisiko dua kali lebih tinggi meninggal karena serangan jantung dan stroke. Studi kohor pada 1.344 orang dewasa di AS berusia rata-rata 49 tahun dengan indeks massa tubuh di atas 30, kolesterol tinggi, hipertensi, kadar gula darah dan trigliserida tinggi, menunjukkan, selama 17 tahun riset, 22 persen partisipan meninggal karena serangan jantung dan stroke.

Kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Terkejutkah Anda? Anda tidak harus terkejut, karena kurang tidur telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang serius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kurang tidur akan meningkatkan risiko penyakit jantung. WHO membandingkan kurang tidur sama bahayanya dengan merokok dan bahkan posisi duduk yang lama. Kurang tidur bisa dikarenakan terlalu banyak kerja lembur sampai larut malam, sehingga badan sudah capai, akhirnya jatuh tertidur di tempat kerja.

Hasil studi dimuat di The Journal of the American Heart Association. ” Mulailah berkonsultasi dengan dokter jika waktu tidur kita kurang dari 6 jam sehari untuk menekan risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke, ” kata peneliti utama studi itu yang juga asisten profesor psikiatri di Penn State College of Medicine, Julio Fernandez Mendoza, Jumat ( 25/5 ).

Sumber : Kilas Iptek / Livescience / ADH.