Semua orang merasa penting. Demikianlah yang terjadi di India. Karena itu, di jalan-jalan, saat lalu lintas macet, para pejabat kerap kali memamerkan diri mereka sebagai orang penting dengan menyalakan lampu sirine berwarna merah di mobil. Kondisi lalu lintas yang macet menjadi kian semrawut.

Banyak warga biasa yang terpaksa mengalah. Situasi ini disadari betul oleh Pemerintah India sebagai sesuatu yang merugikan kepentingan umum. Untuk mengatasinya, pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang semua pejabat senior dan menteri memasang lampu sirine merah di mobil mulai 1 Mei.

Dengan lampu rotator merah, orang-orang penting di India bisa meluncur bebas di tengah kemacetan atau menerabas persimpangan jalan. Namun praktik tersebut menimbulkan kecemburuan masyarakat dan mengganggu mobilitas mereka. Menteri Keuangan Arun Jaitley mengatakan mulai tanggal 1 Mei “tidak boleh ada kendaraan yang menggunakan lampu rotator “merah” dan “tidak akan ada pengecualian”.

Menteri Keuangan India, Arun Jaitley mengatakan, tidak akan ada lagi kendaraan yang memasang lampu sirine berwarna merah. “Tanpa perkecualian, ” ujarnya dikutip situs BBC, Kamis ( 20/4 ). Hanya kendaraan untuk kepentingan darurat, termasuk ambulans, mobil pemadam kebakara, dan kendaraan polisi, yang bisa memasang lampu sirine.

Lewat akun Twitter, Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan, setiap warga India adalah VIP ( very important person ). Ia bangga karena sesuatu yang positif telah dimulai. Seorang yang mengikuti akun Modi,@akash207, mengapresiasi Modi yang berupaya menghapus budaya VIP di India.

Budaya ini membuat pejabat ingin selalu diprioritaskan. Salah satu bentuknya ialah penggunaan lampu sirine warna merah.

ATO.