Bakteri ternyata bisa hidup di satu komunitas dengan mikro organisme dari beragam jenis. Miturut hasil riset, bakteri bisa merekrut mikro organisme dari spesies lain menjadi anggota komunitas atau biofilm, dengan sinyal listrik jarak jauh. Biofilm ialah komunitas berisi beragam jenis mikro organisme.Temuan itu penting untuk mencari metode efektif menangkal dampak kuman, seperti infeksi bakteri Staphylococcus di rumah sakit.

 Banyak orang sangat khawatir dengan penyebaran bakteri. Apalagi banyak bakteri super yang kini semakin resisten dengan antibiotik. Kekhawatiran ini semakin terpicu dengan temuan fakta baru dari ilmuan. Salah satunya yang menyatakan bakteri bisa berkomunikasi melalui sinyal listrik.Itulah kesimpulan penelitian terbaru yang mempelajari biofilm, yakni lapisan tipis sel dan lendir yang terbentuk setiap kali bakteri menempelkan diri ke permukaan. Penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat bagaimana makhluk mikroskopis hidup.

Banyak orang sangat khawatir dengan penyebaran bakteri. Apalagi banyak bakteri super yang kini semakin resisten dengan antibiotik. Kekhawatiran ini semakin terpicu dengan temuan fakta baru dari ilmuan. Salah satunya yang menyatakan bakteri bisa berkomunikasi melalui sinyal listrik. Itulah kesimpulan penelitian terbaru yang mempelajari biofilm, yakni lapisan tipis sel dan lendir yang terbentuk setiap kali bakteri menempelkan diri ke permukaan. Penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat bagaimana makhluk mikroskopis hidup.

Foto : Bakteri super (ilustrasi)

Para peneliti biologi di San Diego Center for Systems Biology and Howard Hughes Medical Institute, Simon Faculty Scholar di Universitas California, San Diego, Amerika Serikat, mengintegrasikan eksperimen di laboratoriom dengan pemodelan matematis, menemukan biofilm spesies tunggal bakteri Bacillus subtilis merekrut bakteri Pseudomonas aeruginosa lewat pengiriman sinyal listrik.

“Bakteri seperti mengirim pesan elektronik ke teman, ” ucap penulis utama studi, Jacqueline Hamphries. Studi dipublikasikan di jurnal Cell, Kamis ( 12/1 ).

Sumber : Kilas Iptek / Sciency Daily / JOG.