Melalui studi terhadap pasien di Inggris serta 18 pasien di Amerika, Kanada, dan Jerman selama 4 tahun 6 bulan, sejumlah ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris, mencari cara menyembuhkan penyakit choroideremia, yakni penurunan secara gradual kualitas retina dan sel-sel di belakang mata. Studi awal yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine itu menunjukkan bahwa kelainan tersebut bisa diatasi dengan terapi genetika. Konsepnya, salinen gen yang dimasukkan ke belakang mata akan mengoreksi gen yang cacat.
Seperti dikutip BBC, Kamis ( 28/4 ), ahli bedah mata yang memimpin studi tersebut, Prof Robert MacLaren,menyampaikan, hasil studi itu menjadi indikasi awal bahwa terapi gen bisa dilakukan kepada lebih banyak pasien lagi. Selama ini, belum ada cara yang meyakinkan untuk mengobati chorodideremia. Tanpa pengobatan, pasien dengan choroideremia akan secara bertahap menjadi buta.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / ADH.
Tinggalkan Balasan