Angka 13 ada yang menganggapnya sebagai angka sial. Di sejumlah negara, termasuk di Amerika Serikat yang kental akan logika masih saja percaya angka 13 sebagai angka pembawa sial. Lalu hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 dianggap sebagai hari sial dan gedung-gedung tinggi di sana sering menghapus lantai ke – 13.
Sebaliknya di Italia, angka 13 dianggap sebagai angka keberuntungan. Takhayul terkait angka 13 memang berbeda-beda di sejumlah negara. Hal ini banyak dikaitkan dengan cerita rakyat setempat.

Angka 13 yang ditunjukkan dadu di latar depan selalu dihindari oleh sebagian orang. Namun angka 7 malah diminati, karena angka keberuntungan saat dadu berputar dan berhenti pada angka 7.
Di Tiongkok apa lagi yang kental akan mitos untung dan sial, selalu mengaitkan angka 4 sebagai angka yang mirip dengan kata kematian. Perlakuan angka 4 mirip dengan perlakuan terhadap angka 13. Akibatnya dalam membangun gedung bertingkat, angka yang menunjuk pada lantai ke -4 dihapus saja.
Lalu Jepang juga memiliki fobia dengan angka 9 karena pengucapannya mirip dengan bahasa Jepang untuk kata penderitaan atau penyiksaan. Warga Italia kerap khawatir dengan angka 17 karena angka Romawi XVII bisa diubah menjadi VIXI, bahasa Latin untuk hidupmu berakhir. Angka 7 sepertinya memiliki maka sebaliknya, dipersepsikan sebagai angka keberuntungan di sejumlah negara.
Pythagoras ahli matematika percaya bahwa angka 7 merupakan angka sempurna. Kitab Injil mengisahkan tentang 7 hari penciptaan dunia. Lalu ladybug, dianggap sebagai serangga pembawa keberuntungan karena memiliki 7 titik dan para penjudi pasti tahu bahwa jumlah 7 merupakan angka keberuntungan dalam perputaran dadu.
Sumber : Geo Week.
Tinggalkan Balasan