Polisi lalu lintas di kota Changsha, Provinsi Hunan, Tiongkok selatan, punya cara tersendiri membuat para pelanggar lalu lintas kapok. Menurut Changsha Evening News, yang dikutip laman Globaltimes.cn, mulai pekan lalu polisi menerapkan hukuman baru sebagai pilihan pengganti denda. Apa bentuk hukuman baru itu ?
Agar pengendara kapok dan tidak melanggar peraturan berlalu lintas, maka setiap orang yang tertangkap berjalan sembarangan atau menyeberang jalan di tempat dan waktu yang salah, akan disetrap dengan disuruh berdiri di tengah perempatan jalan yang ramai. Selain disetrap pelanggar lalu lintas juga disuruh membawa poster keselamatan berlalu lintas.

Menghadapi pejalan kaki dan sepeda yang melanggar peraturan lalu lintas, Changsa mulai meningkatkan peraturan denda lebih keras sejak Agustus 14. Polisi akan menstrap kepada pejalan kaki yang melanggar lampu merah.
Untuk pelanggar ringan, waktu hukumannya cukup 20 menit saja. Sementara untuk pelanggar berat, seperti pengendara sepeda listrik yang berjalan tidak di jalurnya, diharuskan berdiri di perempatan 60 menit. Hukuman bisa diperpendek menjadi 30 menit jika para pelanggar itu mengaku bersalah.
” Saya kapok melanggar lampu merah lagi, ” tutur warga bernama Liu setelah disetrap selama 20 menit di bawah terik matahari kota Changsha yang cukup panas, Rabu pekan lalu. Hukuman itu dimaksudkan agar orang tertib menggunakan jalan dan tidak sembarangan melanggar lalu lintas. Bentuk hukuman itu bisa juga diterapkan di sini.
Global TImes / DHF.
Tinggalkan Balasan