Sudah dengar yang namanya stroke ? Itulah penjelasan dialog kesehatan pada sebuah televisi swasta di Yogyakarta, yang dibawakan oleh pakar penyembuh stroke, menjelaskan apa itu gejala stroke bagi penderitanya. Penjelasan stroke terkesan menakutkan, akan tetapi jika kita ikuti dengan seksama, tujuannya adalah mengajarkan bagi pemirsa yang masih sehat, agar mau menjaga kesehatannya dengan baik, terhindar dari yang namanya stroke.

Sejatinya stroke menurut penjelasan medis, adalah serangan otak yang terjadi mendadak akibat terganggunya aliran darah ke otak. Penyakit ini menduduki urutan ketiga sebagai penyakit kematian terbesar setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Lantas apa yang menjadi faktor pencetus terjadinya stroke tadi ?

Beberapa faktor risiko terjadinya stroke adalah hipertensi, diabetes, gangguan jantung, merokok, kolesterol tinggi, dan riwayat stroke dalam keluarga. Dengan mengenali stroke sebagaimana dijelaskan di awal paragraf ini, terjadinya serangan ke otak dapat diminimalkan. Bila telah terjadi serangan stroke, penanganan yang cepat dan tepat sampai dengan proses pemulihan, sangat penting dilakukan ahlinya.

Gangguan pada tubuh seperti pusing, jangan remehkan jika sering terjadi. Periksakan tekanan darah, kadar kolesterol, juga berhenti merokok.

Gangguan pada kepala seperti pusing, jangan remehkan jika sering terjadi. Periksa tekanan darah, kadar kolesterol, jika merokok sebaiknya berhenti. Bila mulut tiba-tiba mencong, sulit bicara, periksa ke dokter agar segera mendapatkan penanganan. Mencegah lebih baik, yaitu melakukan gaya hidup sehat dalam keseharian.

Orang yang tahu diri mencegah penyakit, bilang bhwa kunci utama mencegah stroke adalah deteksi dini karena stroke tidak kenal usia. Pemicu stroke boleh jadi dari gaya hidup yang tidak sehat dalam keseharian. Salah satu gejala awal penanda stroke adalah sakit kepala seperti pusing, mulut mencong, kesemutan atau merasakan mati rasa pada seluruh anggota badan.

Lalu kesulitan bicara dengan suara cadel atau pelo dan gangguan penglihatan buram secara mendadak. Jika kondisi ini terjadi tiba-tiba, ada baiknya segera memeriksakan kondisi tersebut sebagai langkah mencegah terjadinya risiko stroke. Deteksi dini dengan merubah gaya hidup sehat boleh jadi dapat mengurangi risiko stroke. ( AYA ).

Sumber : Fitur Kesehatan.