Pengobatan modern tak dapat dipisahkan dari antibiotik yang berkait dengan penemuan penisilin oleh Alexander  Fleming tahun 1928. Penemuan obat ajaib itu secara signifikan  telah mengurangi risiko kematian akibat berbagai penyakit. Kajian yang telah dipublikasikan oleh The American Journal of Physical Anthropology menunjukkan, antibiotik kemungkinan telah digunakan sejak 2.000 tahun lalu.

Analisa kimia terhadap tulang belulang kaum Nubian menunjukkan, adanya jejak tetracycline. Kaum Nubia kuno sebagaimana disebutkan dalam situs Geo Week berada di antara Mesir dan  Sudan. Ada beberapa kerajaan kecil Nubia selama abad pertengahan.

Gandum digunakan kaum Nubian kuno untuk membuat bir.

Gandum digunakan kaum Nubian kuno untuk membuat bir.

Kaum Nubian kemungkinan mengonsumsi obat tersebut dari minuman bir yang digunakan dalam  proses fermentasi. Berdasarkan studi tersebut, gandum yang digunakan untuk membuat bir di wilayah itu juga memiliki kandungan bakteri yang digunakan untuk membuat tetracycline di era modern sekarang ini.

Meskipun tidak dapat dipastikan apakah kaum Nubian menyadari bahwa mereka membuat antibiotik, yang jelas mereka secara konsisten telah menggunakan bir untuk mengobati penyakit. Dari sejumlah tulang yang diteliti pada manusia kuno Nubian,  terungkap bahwa kandungan tetracycline yang terdeteksi, merupakan akibat pemakaian jangka panjang waktu itu.

Sumber : Geo Weeks.