Kadar hormon luteinizing atau lutropin meningkat drastis sebelum masa puber. Keberadaan hormon ini memicu ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari indung telur pada anak perempuan dan menstimulasi produksi testoteron. Testoteron adalah hormon yang menimbulkan ciri seks sekunder pada anak laki-laki.

Penelitian pada sembilan anak umur 10 – 15 tahun di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston Amerika Serikat , menunjukkan 52 persen lonjakan kadar hormon ini terjadi saat anak tidur nyenyak. Tidur nyenyak pada anak indikasinya, saat tidur mereka sulit dibangunkan. Penelitian ini mengindikasikan, pola tidur semasa anak-anak akan menentukan kapan mereka memasuki masa puber.

” Temuan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pengaturan atau pembatasan jam tidur pada remaja akan mengganggu perkembangan pubertas normal mereka, ” kata para peneliti, seperti dikutip My Health News Daily, Kamis ( 13/9 ). Penelitian yang akan dipublikasikan pada Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini dilakukan dengan meminta para responden tidur malam di laboratoriom.

Contoh darah mereka dikumpulkan melalui kateter setiap 10 menit. Tingkat hormon luteinizing dari contoh darah itu kemudian dianalisis. Para peserta rata-rata mengalami 4 – 6 kali lonjakan hormon luteinizing dalam semalam.

Sumber : Myhealth News Daily/MZW.