Postingan kemaren, sehat bersama inti reiki menulis tentang manfaat air putih untuk kesehatan tubuh. Bahan baku air putih tentu saja bersumber dari air tanah yang memenuhi kriteria kesehatan, di antaranya tidak terkontaminasi kuman. Karena dengan mengonsumsi air yang tercemar bakteri coliform penyebab penyakit diare, banyak penduduk terserang diare saat masuk musim hujan.
Begitu pentingnya arti kesehatan seseorang jika mengonsumsi air yang bersumber dari tanah atau PAM, sebaiknya membiasakan untuk memasak air lebih dulu agar bakteri yang ada dalam air mati. Data tahun 2008 menunjukkan air bersih di beberapa kota terkontaminasi bakteri coliform. Termasuk di antaranya sampel yang diambil di Jakarta, Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Melihat fakta yang memprihatinkan itu, alangkah baiknya menjaga kebersihan lingkungan sedini mungkin dengan tidak membuang sampah di resapan air yang ada di halaman rumah. Sebaiknya sediakan tong sampah untuk menampung limbah rumah tangga ini agar tidak dihinggapi lalat. Karena air sangat penting dalam kehidupan manusia, tentu saja menjaga kelangsungan sumber air agar terus memancarkan air bersih perlu dilestarikan.
Salah satu sumber air alami yang diciptakan Tuhan di muka bumi adalah mata air zam-zam yang ada di Mekah Arab Saudi. Mata air ini selama berabad-abad terus memancarkan air yang tidak pernah kering, sehingga negeri tandus di padang pasir Arab Saudi bisa memanfaatkan air ini untuk keperluan sehari-hari. Sampai saat ini air zam-zam sebagai minuman sudah banyak dijual hingga ke Indonesia.
Saat ini saudara kita yang sudah selesai menyelesaikan ibadah haji di tanah suci sudah mulai kembali ke tanah air Indonesia. Kita bisa menebak bagaimana repotnya masing-masing jemaah membawa oleh-oleh untuk kerabat di rumah. Tentu banyak sekali bekal oleh-oleh yang dibawa untuk orang rumah. Salah satunya air zam-zam selain buah kurma, kismis, sarung, mukena dan permadani .
Air yang ada di bumi ini memang sudah disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk kelangsungan hidup mahkluknya. Di manapun Anda berada tentu memerlukan air untuk hidup. Bagaimana kita bisa hidup tanpa air? Tengok saja sejarah Nabi Ibrahim ketika istrinya Siti Hajar berlari-lari di antara bukit Sofa dan Marfa hanya sekedar mencari air untuk anaknya Ismail yang menangis karena kehausan di tengah gersangnya padang pasir yang menyengat.
Tuhan Maha Besar. Di tengah keputusasaan Siti Hajar mencari air untuk anaknya Ismail, di dekat kaki Ismail yang bergerak-gerak, memancar lah air yang semakin lama semakin deras keluar dari bumi. Mata air yang memancar dari dalam bumi itu dinamakan Zam-Zam. Nah air inilah yang sampai sekarang terus memancar dan tidak pernah kering dalam kehidupan umat manusia sampai saat ini.
Siapa pun yang beribadah haji atau umroh ke tanah suci tentu tak lupa mencicipi air zam-zam sebagai minuman penghilang dahaga di tengah ketatnya jadwal ritual ibadah umroh dan haji. Karena itu rasanya tak afdol jika pulang dari tanah suci tidak membawa oleh-oleh air zam-zam.

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Air ini bisa kita modifikasi menjadi air sehat terasa seperti air zam-zam.
Saya sendiri juga pernah mencicipi air Zam-Zam sekian tahun lalu ketika ada sahabat pulang berhaji dan memberikan air zam-zam sebagai oleh-oleh. Rasa air zam-zam ini memang agak sepat terasa di lidah. Ya sedikit sepat. Berbeda dengan rasa air yang bersumber dari sumur di pekarangan rumah kita di Indonesia ini.
Sutan Remy Syahdeini dalam buku Hidup Sehat Dengan Reiki menulis, bagaimana sebuah tempat di bumi ini mempunyai pancaran energi yang diyakini mempunyai aura positif bagi umat yang meyakini. Misal energi Kabah di Mekah, energi Masjidil Haram di Mekah, energi Masjid Nabawi di Madinah, energi Gereja Vatikan dan gereja-gereja suci lainnya. Tak terkecuali energi sumber air Zam-Zam dan energi sumber air Lourdes.
Nah tentunya kita ingin setiap saat bisa mengonsumsi air Zam-Zam atau air yang bersumber dari mata air Lourdes. Tapi apa daya untuk ke sana saja membutuhkan ongkos perjalanan yang tidak sedikit. Tidak usah kecewa menghadapi kenyataan ini.
Di Indonesia kan banyak mata air bersih. Jika air ini dimasak lalu didinginkan, Anda dapat membuat air yang ingin diminum, mempunyai rasa sepat seperti layaknya air Zam-Zam bahkan molukel air bisa Anda modifikasi menjadi air hexagonal yang siap diminum. Bagaimana caranya?
Dalam pembelajaran Inti Reiki atau Reiki dari tradisi Usui Tibetan, memodifikasi molukel air agar tetap sehat layak diminum konsumen bisa Anda praktekkan cara membuatnya. Saat ini banyak sekali produsen air minum yang memanjakan kita dengan kemasan berlebel “air sehat, air mineral, air oksigen, air hexagonal” dan semua ini tersedia di supermarket bahkan warung di sekitar tempat tinggal kita.
Air bersih belum berarti sehat. Dari data yang ada dapat disimpulkan hampir mustahil kita menemukan air sehat di berbagai bagian bumi ini. Bersih secara fisik bukan berarti sehat. Kandungan unsur di dalam air ternyata diam-diam tetap saja menghantui perasaan konsumen bila minum air yang tidak higeinis. Sebuah kenyataan yang selalu mengembalikan kita pada teori awal, bahwa air bersih hanyalah air yang telah dimasak dengan benar.
Namun dengan Inti Reiki atau Reiki tradisi Usui Tibetan atau G- Tummo, seorang praktisi reiki dapat membuat air dalam kemasan atau galon menjadi air sehat atau pun air obat. Awali kegiatan ini dengan berdoa lebih dulu kepada Tuhan YME agar agar berkenan mengabulkan niat kita untuk memodifikasi molekul air menjadi heksagonal atau menjadi air sehat. Setelah itu langkah dan teknik membuat air sehat dengan afirmasi yang tepat disertai faktor Relaksasi dan Visualisasi, dapat dijabarkan secara singkat berikut ini:
Siapkan air yang telah di masak atau air yang tersimpan di dalam galon/kemasan di atas dispencer. Lalu pegang dengan kedua tangan Anda menempel pada dinding galon air kemasan itu. Anda harus dalam kondisi rileks, tidak terburu-buru, masuk ke tetha atau delta stage gelombang otak anda.
Tetap rileks mulai ucapkan afirmasi, ” Ya…Tuhan isi air ini dengan energi oksigen yang memancar pada setiap molekulnya, perbesar energinya tak terhingga kali lipat. Ubah molekul air ini menjadi heksagonal. Perbesar energinya tak terhingga kali lipat. Energi dalam air ini menjadikan badan saya/anggota keluarga saya yang meminumnya menjadi fit, sehat dan segar. Pancarkan energi dalam air ini ke seluruh aura dan tubuh saya/angota keluarga saya agar memancar aura positif, cemerlang jauh dari kekusutan tubuh seiring bertambahnya usia, Amin…”
Setelah afirmasi ini selesai diucapkan, lalu salurkan energi Inti Reiki atau energi non reiki dengan cara mengarahkan kedua telapak tangan ke air dalam galon. Akan terasa kedua telapak tangan memancar hawa panas dan dingin saling bergantian. Terus arahkan kedua telapak tangan ini ke air dalam galon selama 20 menit. Selesai sudah kita memodifikasi air masak menjadi air heksagonal.
Nah saudaraku pengunjung blog ini, bila air ini Anda minum akan terasa kesat di mulut bagaikan Anda meminum air Zam-Zam. Itulah rasanya dan saya telah membuktikannya. Kini giliran Anda membuktikannya sendiri. Alangkah baiknya Anda melakukan eksperimen ini demi memperoleh air bersih, sehat, higienis serasa minum air zam-zam. Saya percaya Anda bisa melakukan hal ini asalkan sudah menjadi praktisi reiki apa pun tradisinya.
Jul 27, 2012 @ 02:38:16
mantap ini mbak, ntar buka puasa siap di praktekan ni
Jul 26, 2012 @ 23:53:25
Mbak Arum,
Jika pasien berada di lokasi yang jauh, apakah affirmasi pembuatan air hexagonal ini dapat dilakukan dari jauh ? Misalnya, ….air yang dipegang oleh saudara fulan di lokasi xxxx ..dengan tujuan untuk yyyy….
Mohon advise nya…terimakasih
wassalam,
umar
Jul 27, 2012 @ 01:19:54
Reiki sangat fleksibel untuk disalurkan ke media, contohnya air dengan mengikuti kemauan praktisi yang menggunakannya. Termasuk menyalurkan reiki ke air mineral jarak jauh, misalnya air mineral dipegang pasien di Surabaya hendak diisi energi reiki oleh praktisi yang ada di Jakarta. Teknisnya, cara pertama mohon disediakan air dalam galon oleh penggunanya ( pasien ) yang ada di Surabaya ( sekedar contoh saja ) lalu diletakkan di atas meja. Dari jauh kita salurkan reiki untuk mengubah molukel air dari biasa ke heksagonal. Kita visualisasikan air dalam galon itu berubah molukelnya menjadi heksagonal untuk dikonsumsi sebagai sarana penyembuhan penyakitnya. Ya…kita pegang air galon di rumah kita ( seakan-akan kita sedang menyalurkan reiki ke air galon yang ada di Surabaya ) dimana daya pancar aliran reiki untuk mengubah molekul air menjadi heksagonal, saat itu juga di-transfer/dipancarkan ke air galon yang ada di Surabaya. Atau cara kedua, dalam visualisasi saja berikut kekuatan affirmasi mengiringi pembuatan air heksagonal. Kuncinya kekuatan affirmasi, keyakinan dan selebihnya kemampuan menyalurkan reiki jarak jauh.
Des 18, 2011 @ 06:16:26
Terimakasih sharingnya.
Des 18, 2011 @ 09:52:04
Biasa saya praktekkan selain praktek reiki itu sendiri Mbak? Salam….