“Ada gak ya… jenis latihan khusus parkinson,,, dan data dari WHO mengenai parkinson,,, plizzz kirimin or publis kan lo ada… penting banget neh…. thanx b4…”, tulis email yang dialamatkan ke blog ini. Pengirim e-mail Sdr. Dedy Firdaus menanyakan kepada sehat dengan kundalini reiki perihal Parkinson. Tema Parkinson kali ini ” Yuuk Tampil Beda ” telah mempertemukan penyandang Parkinson dalam acara rutin tahunan yang jatuh tanggal 23 Mei 2009 lalu dengan mengambil tempat di Pondok Indah Kafe Jakarta.
Yuuk Tampil Beda adalah tema bagi penyandang Parkinson. Begitu specialnya tema ini apabila penderita parkinson dapat berkompromi dengan penyakitnya. Artinya penyandang Parkinson berhak mendapat rujukan ke dokter yang memiliki keahlian di bidang Parkinson. Selanjutnya Badan kesehatan dunio WHO dan Asosiasi Parkinson Eropa mendeklarasikan Hak Asasi Penyandang Parkinson di Luxemberg pada tanggal 11 April 1997.
Sejak saat itu setiap tanggal 11 April dirayakan sebagai Hari Parkinson Dunia. Hak asasi penyandang Parkinson lainnya berhak mendapat diagnosis yang akurat, memiliki akses ke sistem pendukung, menerima perawatan yang berkelanjutan serta berhak ikut berperan serta pada penatalaksanaan penyakit. Karena itu ajakan ayo, jalani sisa hidup ini sebaik-baiknya bersama penyakit Parkinson dengan memanfaatkan kemampuan yang masih dimiliki, baik secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain disambut baik para penyandang Parkinson.
Data PBB mengenai Parkinson menyebutkan, penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenerasi yang mengenai otak yang memiliki gejala utama berupa gangguan pergerakan tubuh. Gejala utama dari gangguan gerakan tersebut adalah gemetar disebut tremor, melambatnya gerakan motorik disebut bradikinesia, kekakuan gerakan sendi disebut rigidas dan ketidakseimbangan postur badan.

Gemetar atau disebut tremor karena ketidakseimbangan postur badan penderita parkinson.Termasuk juga gemetar kedua lengah tangan.
Penyakit parkinson disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopamine di otak akibat adanya kematian sel dopamine (sel penghasil dipamine disebut substansia nigra). Dopamin hanya dihasilkan di otak dan zat itu berfungsi sebagai firing/pengapian dari suatu proses pengaturan gerakan di otak.
Proses pengaturan gerakan ini bila berjalan dengan baik akan menghasilkan gerakan yang halus, bertujuan dan terkoordinasi. Setelah terjadi kerusakan sel substansia nigra yang mencapai 70 hingga 80% maka gejala Parkinson baru akan muncul. Lantas siapa saja yang berpeluang terkena parkinson?
Penyakit parkinson dapat menyerang siapa saja baik laki-klaki maupun wanita. Penyakit ini disandang oleh banyak orang di seluruh dunia. Orang kulit putih lebih sering terkena dari pada orang kulit hitam atau Asia. Biasanya penyakit ini bisa muncul pada usia 40 tahun hingga 70 tahun meskipun terbanyak muncul pada usia 60 tahun. Dapat juga muncul sebelum usia 40 tahun tetapi jumlahnya sedikit.
Bagaimana di Indonesia dengan penyakit Parkinson? Angka yang pasti prevalensi parkinson di Indonesia belum ada. Tetapi mengingat umur harapan hidup makin lama makin tinggi yaitu tahun 1990-2025, maka Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah penduduk usia lanjut sebesar 414%.
Antara tahun 2015 – 2020 angka harapan hidup orang Indonesia pada waktu lahir akan mencapai 70 tahun lebih. Akibatnya prevalensi penyakit yang ditemukan pada golongan usia lanjut mengalami kenaikan. Penyakit parkinson merupakan salah satu penyakit degenaratif neurologi diperkirakan kejadiannya 1-3% pada orang dengan usia di atas 65 tahun.
Olahraga apa saja yang bisa dilakukan oleh Penyandang Parkinson? Pada prinsipnya semua olahraga dapat dilakukan oleh penyandang parkinson disesuaikan dengan derajad keparahan penyakitnya. Penyandang parkinson dengan derajad keparahan ringan masih dapat melakukan olahraga berenang, tenis, fitness, jalan, lari dan bersepeda. Ketika keparahan sakit makin bertambah harus diperhatikan olah raga yang tidak membutuhkan banyak fungsi keseimbangan, misalnya berenang, jalan dan lari-lari kecil.
Latihan fisik pada parkinson bertujuan memperluas lingkup gerak sendi, mengurangi nyeri sendi akibat kekakuan sendi, memperbaiki nyeri sendi akibat kekakuan sendi, memperbaiki kemampuan berpindah tempat, meningkatkan kapasitas jantung paru, memperbaiki keseimbangan dan upaya rekreasi dan mencegah stress.
Mencegah stress harus dilakukan siapapun baik yang masih sehat atau pun yang telah sakit. Jadi mari mencegah stress…terserah dengan cara apa Anda melakukannya. Ingat parkinson ingat Muhammad Ali sang petinju legendaris. Kali ini Pokoknya Yuuk Tampil Beda.
Sumber : Booklet Penyakit Parkinson Yayasan Peduli Parkinson Indonesia 2009.
Tinggalkan Balasan