Judul di atas sengaja saya buat ketika libur Imlek ini aku ngak ngantor dan masih tetirah di kota kelahiran Solo. Bener-bener libur dan dua hari lalu tidak menyentuh komputer untuk berinternet ria. Saat itu saya….sehat dengan kundalini reiki hanya mendengarkan musik Radio Sonora jaringan yang menyiarkan persiapan Imlek dan diselingi ucapan Imlek bagi pendengar yang merayakannya. Kebanyakan ucapan yang dibacakan penyiar itu bersifat seremonial belaka sebatas ucapan sukses banyak rejeki, karier naik, enteng jodo dan tidak satupun ucapan semoga selalu sehat di saat Imlek ini dan sehat di hari-hari selanjutnya.

Aku berpikir di jaman yang serba materialistik ini kesuksesan kok selalu diukur dengan banyaknya uang, kendaraan pribadi yang selalu berganti merknya, jabatan tinggi, rumah yang bertebaran di sana sini, rekening bank yang bertaburan, jumlah kartu kredit yang bermacam-macam alamatnya, tapi hampir tidak ada ucapan yang menentramkan hati semisal semoga sukses dan sehat walafiat selalu ketika jiwa masih menyatu dengan badan yang fana ini.

Sungguh ketika sebagian orang kesulitan dalam hidup ini dengan kerja banting tulang siang malam hanya untuk sesuap nasi ada warga yang merayakan Imlek dengan membakar kembang api yang harganya jutaan rupiah. Ini terjadi di Pontianak sebagaimana aku dengar laporan Reporter Sonora Pontianak Senin lalu. Ya boleh saja itu kan cermin kesuksesan warga yang merayakan Imlek dengan membakar uang dalam bentuk kembang api. Toh Imlek kan dirayakan setahun sekali.

Namun apalah artinya uang banyak kalau tubuh yang satu ini rentan terhadap penyakit? Ujung-ujungnya uang akan habis untuk merawat tubuh ciptaan Tuhan ini bila telah jatuh sakit. Karenanya boleh saja Anda merawat badan agar tetap sehat dengan cara yang benar sesuai dengan anjuran dokter agar dapat hidup sehat dengan baik dan benar. Baik di sini selalu berkawan dengan pikiran positif menjahui pikiran negatif.

Menarik sekali ucapan Gede Prama di Radio Sonora bahwa dengan semakin banyaknya kita kaya harta akan semakin banyak pula kegelisahan dalam hidup ini. Misal dengan banyaknya mobil di garasi semakin gelisah pula pikiran ini setiap malam memikirkan apakah mobil ini sudah terkunci dengan aman dan tidak akan digondol maling? Pikiran gelisah di saat malam tiba sebenarnya pemicu kecemasan memikirkan benda duniawi yang dimiliki yang buntutnya akan membuat resah, gelisah dan ujung-ujungnya susah tidur. Kalau sudah begini menenggak obat tidur dengan tujuan bisa tidur nyenyak satu-satunya cara yang ditempuh si sulit tidur ini.

Tapi cara ini apakah aman untuk kesehatan tubuh dan jiwa kita? Mari hidup dengan nyaman apa adanya, tak usah neko-neko. Jalani saja hidup ini bagai air mengalir dari hulu ke hilir dan kita menghanyutkan diri sesuai irama air mengalir apa adanya. Di kala aliran air santer, kita santer jalannya, di saat aliran air tenang arusnya kita tenang juga jalannya. Yang susah mengatur agar aliran air selalu stabil dalam hidup ini. Inilah PR yang kita hadapi dalam hidup ini.